Dengan adanya
hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang
saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah
baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari
desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses
terjadinya masyarakat perkotaan.
Sedangkan definisi dari Urbanisme
ialah sikap dan cara hidup orang kota, perkembangan daerah perkotaan dan ilmu
tentang kehidupan kota.
Proses urbanisasi boleh dikatakan
terjadi diseluruh dunia, baik pada Negara-negara yang sudah maju industrinya
maupunyang secara relative belum memiliki industry. Urabanisasi juga memiliki
akibat-akibat yang negatiif terutama dirasakan bagi Negara agraris seperti
Indonesia ini. Dan boleh dikatakan factor kebanyakan penduduk dalam suatu
daerah “over-population” erupakan gejala yang umum di Negara agraris yang
secara ekonomis masih terbelakang.
Sebab-sebab Urbanisasi
1.) Faktor-faktor
yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push
factors)
Hal – hal yang termasuk push factor antara
lain :
-Bertambahnya
penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
-Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
-Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
-Penduduk desa,
terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga
mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
-Didesa tidak
banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
-Kegagalan panen
yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau
panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain
dikota.
2.) Faktor-faktor
yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull
factors)
Hal – hal yang termasuk pull factor antara
lain :
-Penduduk desa
kebanyakan beranggapan bahwa dikota
banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
-Dikota lebih
banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri
kerajinan.
-Pendidikan
terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
-Kota dianggap
mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan
dengan segala macam kultur manusianya.
·-Kota memberi
kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk
mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah.
Pesekutuan
hidup yang paling kecil dimulai saat manusia primititif mencari makan, yaitu
dengan berburu , sebagai migrator, nomad berjumlah 10-300 orang. Kenyataan ini
disesuaikan dengan persediaan makanannya, berkembangnya cara bertani
menyebabkan lahirnya lahirnya suatu persekutuan hidup permanen pada suatu
tempat dengan sifat yang khas yaitu : Kekeluargaan, ada kolektivitas dalam
pembagian tanah dan pengerjaannyam ada kesatuan ekonomis yang memenuhi
kebutuhan sendiri.
( sumber: http://tanamalt.blogspot.com/2010/11/urbanisasi-dan-urbanisme.html )
www.gunadarma.ac.id
baak.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar